Jakarta, CNBC Indonesia – Pesta “durian runtuh” RI telah berakhir pada 2023 dan bahkan diperkirakan makin mengkhawatirkan pada 2024 ini.
Hal ini terlihat dari target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2024 ini dipatok turun dibandingkan 2023.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, target PNBP dari sektor ESDM, baik minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batu bara (minerba), maupun Energi Baru Terbarukan (EBT), pada 2024 ini dipatok sebesar Rp 227,3 triliun, turun 24,3% dari realisasi PNBP pada 2023 yang mencapai Rp 300,3 triliun.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, dipatok lebih rendahnya PNBP sektor ESDM pada 2024 ini sebagai antisipasi kondisi global yang penuh dengan ketidakpastian, sehingga berdampak pada harga komoditas di sektor ESDM.
“Di tahun 2024 kita targetkan itu sebesar Rp 227,3 triliun, ini kita juga antisipasi kondisi global saat ini yang menyebabkan tertekannya komoditas ESDM. Jadi ini yang PNBP tentu saja kita berupaya meningkatkan tapi tentu saja tidak memberatkan pelaku ekonomi,” tutur Arifin saat konferensi pers, dikutip Selasa (16/01/2024).
Dia memaparkan, penurunan target PNBP di sektor energi dan pertambangan ini diperkirakan terjadi di semua subsektor. Subsektor migas misalnya, PNBP dari migas pada 2024 diperkirakan turun menjadi Rp 110,2 triliun dari Rp 117 triliun pada 2023 lalu.
Begitu juga dengan sektor komoditas mineral dan batu bara di mana penurunan yang lebih besar terjadi. PNBP sektor minerba pada 2024 ini diperkirakan anjlok 34% menjadi Rp 113,5 triliun dari Rp 173 triliun pada 2023.
Senada, penerimaan sektor EBT pun diperkirakan menurun menjadi Rp 2,1 triliun pada 2024 dari Rp 3,1 triliun pada 2023. Dan juga PNBP lainnya diperkirakan turun menjadi Rp 1,5 triliun dari Rp 7,3 triliun pada 2023.
Dari sisi produksi, volume produksi batu bara pada 2024 juga ditargetkan lebih rendah dibandingkan realisasi 2023.
Pada 2024, produksi batu bara ditargetkan turun menjadi 710 juta ton dari realisasi 2023 sebesar 775 juta ton.
Sementara itu, produksi terangkut (lifting) minyak dan gas bumi ditargetkan lebih tinggi dibandingkan realisasi lifting di 2023. Lifting minyak bumi pada 2024 ditargetkan sebesar 635 ribu barel per hari (bph), meningkat dari realisasi 2023 sebesar 605,5 ribu bph. Namun bila dibandingkan dengan target 2023, target lifting minyak pada 2024 menurun. Pasalnya, target lifting minyak 2023 ditetapkan sebesar 660 ribu bph.
Dari sisi salur gas, pada 2024 ditargetkan sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), naik dari realisasi 2023 sebesar 960 ribu BOEPD. Target salur gas pada 2024 ini juga lebih rendah dari target 2023 yang ditetapkan sebesar 1,1 juta BOEPD. https://itusiapalagi.com/