Jakarta, CNBC Indonesia – Konsep Kaizen saat ini sudah populer di dunia industri. Kaizen berasal dari bahasa Jepang yang menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan. Konsep dan prinsipnya dewasa ini banyak digunakan perusahaan dalam mengembangkan dan menerapkan budaya perusahaan.
Secara harfiah, Kaizen terdiri dari dua huruf kanji, yakni Kai dan Zen. Kai memiliki arti perubahan dan Zen memiliki arti kebaikan. Sehingga dalam konteks perusahaan bisa diartikan, Kaizen pada dasarnya berarti perbaikan secara terus menerus pada setiap orang termasuk manajemen puncak maupun karyawan.
Filosofi Kaizen mengasumsikan bahwa cara hidup merupakan kehidupan bekerja sosial dan kehidupan keluarga yang selalu mengalami perbaikan secara tetap. Ini berlangsung terus-menerus secara berkesinambungan, di mana proses untuk terus menjadi lebih baik adalah proses yang tidak memiliki akhir.
Konsep Kaizen (continuous improvement) telah menjadi perhatian oleh banyak negara di dunia dan merupakan kunci utama pada keberhasilan Jepang.
Dengan menggunakan prinsip Kaizen pada industri manufaktur yang selalu berkembang, Jepang diakui oleh negara maju lain, seperti Inggris, Amerika Serikat, China, dan lain-lain. Tidak mengherankan bila banyak negara yang juga ingin menerapkan konsep Kaizen untuk memajukan industrinya.
Mengutip Jurnal Eksekutif vol 9 yang diterbitkan pada 2 Desember 2012, berjudul “Studi Literatur Penerapan Continuous Improvement System (Kaizen) di Jepang, Cina, dan Inggris” disebutkan ada tiga kunci utama dalam penerapan konsep Kaizen.
Pertama, melalui Kaizen perusahaan diharapkan mampu untuk mengatur ulang komposisi kerja, dengan maksud untuk mengurangi incidental work dan memperbaiki proses kerja agar lebih efektif.
Kedua adalah framework 5S, yaitu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang digunakan oleh manajemen. Khususnya dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Ketiga adalah standarisasi yaitu penentuan standar yang digunakan sebagai tolak ukur dalam penerapan perbaikan untuk mencapai efisiensi.
Dalam kehidupan sehari-hari, Kaizen telah mengakar pada orang Jepang sejak dulu sebagai national way of life. Hal ini juga erat kaitannya dengan high quality consciousness.
Adapun awal dari penerapan Kaizen adalah pembentukan grup dengan tugas bekerja sama untuk mencari solusi dari masalah-masalah yang ditemukan. Setelah masalah dan informasi-informasi dikumpulkan, selanjutnya merancang konsep perbaikan yang baru.
Konsep tersebut pun disimulasikan untuk kemudian dievaluasi apakah konsep perbaikan yang baru ini sudah efektif dan dapat diterima atau tidak.
Dalam penerapannya, Kaizen melibatkan semua anggota dalam perusahaan baik manajemen maupun karyawan. Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa bagian manajemen harus mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan jika ingin tetap eksis, memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya, dan semakin berkembang.
Tujuan Kaizen, yaitu untuk menyempurnakan mutu, proses, sistem, biaya, dan penjadwalan demi kepuasan pelanggan. Metode Kaizen yang digunakan, antara lain mengubah cara kerja karyawan sehingga bekerja lebih produktif, serta lebih efektif dan efisien. Kedua memperbaiki peralatan yang digunakan dalam manufaktur.
Untuk itu, Kaizen menuntut manajemen dan karyawan terus memiliki inisiatif dan aktif bekerja di dalam perusahaan. Dengan adanya relasi yang baik antara manajemen dan karyawan, maka pemenuhan kebutuhan pelanggan akan terpenuhi dan perusahaan memperoleh laba yang optimal dan semakin berkembang.
Konsep Kaizen pun menjadi salah satu prinsip yang diusung PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust Bank. Bank berstandar Jepang yang didirikan tahun 2015 dan berbasis di Jakarta ini hadir di Indonesia demi memberikan pelayanan perbankan berstandar Jepang dengan menerapkan sebuah filosofi tersebut. Filosofi ini menjadi konsep untuk selalu melakukan perbaikan tiada henti demi mencapai kesempurnaan.
Konsep dan filosofi Kaizen ini termaktub dalam misi Perusahaan, antara lain Memberikan nilai yang terbaik kepada stakeholders; Memiliki semangat untuk mengutamakan pelayanan kepada nasabah; Mengembangkan karyawan agar memiliki integritas yang tinggi; Memberikan pelayanan yang tercepat agar dapat memenuhi kepuasan nasabah; dan Melanjutkan semangat Kaizen kepada nasabah.
“Kami percaya bahwa J Trust Bank berada di posisi yang sangat siap untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan, menghadapi tantangan, dan menangkap berbagai peluang yang ada,” tukas Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai dalam keterangan tertulis belum lama ini. https://belahsamping.com/