Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Kota Bogor tengah mempercepat pembangunan trem. Nantinya, Pemkot Bogor akan menugaskan PTP atau Perumda Trans Pakuan untuk membangun proyek ini.
Trem akan dibangun mengelilingi Kota Bogor. Pemkot Bogor sebelumnya sudah menunjuk perusahaan swasta asal Prancis Colas Rail untuk membuat feasibility study (FS) proyek trem Kota Bogor.
Ada 4 koridor trem yang nantinya dibangun di Kota Bogor. Koridor trem pertama akan dibangun sejauh 7,1 km mulai dari kawasan Baranangsiang, Jalan Otista, Jalan Ir H Juanda, Jalan Kapten Muslihat, Alun-alun Bogor atau Taman Ade Irma Suryani, Sawojajar, kembali lagi ke Sempur, dan berakhir di Baranangsiang.
Sementara itu ada 8 halte yang akan dibangun yaitu Halte Jalan Suryakencana, Halte Bogor Trade Mall (BTM), Halte Jalan Paledang, Halte Alun-Alun Bogor, Halte Sempur, Halte Lippo Kebun Raya Bogor, Halte Rumah Sakit PMI, dan Halte Baranangsiang.
Country Director PT Colas Group Indonesia, Christophe Chassagnette pernah menyebutkan estimasi dana yang dibutuhkan untuk proyek koridor satu ini sekitar Rp 1,5 triliun.
“Jadi untuk prasarana dan sarana kurang lebih membutuhkan Rp 1,5 Triliun untuk bisa mengcover loop dan koridor yang lain. Jadi ini baru loop satu, tapi jumlah tersebut sudah mengcover semua, termasuk unit trem,” ungkapnya seperti dikutip, Selasa (16/1/2024).
Dia bilang anggaran sebesar Rp 1,5 triliun tersebut sudah termasuk mendatangkan beberapa unit trem baru dengan masa pakai 30 sampai 40 tahun.
Managing Director Asia Pasifik Colas Rail, Jerome Bellemin menambahkan fasilitas trem Kota Bogor lebih baik menggunakan armada baru dibandingkan bekas atau hibah dari negara lain.
“Kita juga membahas opsi penggunaan trem, menghitung dan mengkalkulasi penggunaan baru dan yang hibah. Ada opsi, kita lebih merujuk pada yang baru. Kami juga membahas opsi dampak positif dan negatif menggunakan modal transportasi tersebut,” timpalnya.
Sedangkan ada 3 koridor trem Kota Bogor lainnya. Koridor 2 akan menghubungkan Warung Jambu dan daerah Pengadilan dengan total 10 halte. Di Koridor 3, menghubungkan Warung Jambu dan Lippo Plaza dengan total 12 halte. Lalu terakhir Koridor 4 akan menghubungkan Terminal Baranangsiang dan Plaza Ekalokasari dengan total 12 halte.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyatakan dia akan segera menyiapkan Peraturan Wali Kota (Perwali) untuk mempercepat pembangunan proyek trem ini. Nantinya, trem Kota Bogor akan terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Pemerintah Pusat memang tengah menyiapkan perpanjangan rute LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti Cibubur menuju kawasan Baranangsiang Bogor.
“Langkah berikutnya kami akan menyelaraskan percepatan pembangunan LRT ke Kota Bogor, sesuai yang disampaikan Presiden di beberapa forum. Persiapan Kota Bogor adalah mengintegrasikan moda transportasi yang jadi proyek strategis nasional itu kita integrasikan dengan trem,” ucap Dedie.
Dengan adanya trem, maka fasilitas transportasi menuju Kota Bogor lengkap. Nantinya menuju Kota Bogor memiliki beragam fasilitas transportasi mulai dari LRT Jabodebek, Trans Pakuan, hingga KRL Commuter Line.
“Pemerintah pusat udah bangun double track Paledang-Sukabumi, tentu pergerakan masyarakat ini harus dipertimbangkan gak mungkin di kotanya berantakan. Makanya antara Baranangsiang, Paledang, Stasiun Bogor dan titik keramaian lain, harus diintegrasikan,” tutup Dedie. https://lepassaja.com/