Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menyambut baik kedatangan para pemain baru di industri perbankan syariah. Seperti diketahui, OJK menyebut industri perbankan syariah di Indonesia memerlukan 2 sampai 3 bank umum syariah (BUS) baru.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pihaknya merasa senang jika ada BUS baru yang besar. Sebab, ia mengatakan saat ini pihaknya menguasai lebih dari 45% pangsa pasar perbankan syariah.
“Kalau ada lagi yang lain yang besar artinya deepening untuk financial syariah itu pendalaman keuangan syariah itu akan lebih bagus. Karena pairing-nya ada untuk sindikasi untuk pasar uang kemudian trading surat berharga sukuk dan lain sebagainya,” ujar Hery di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/1/2024).
Ia juga menyebut dengan kehadiran BUS baru di Indonesia, BSI memiliki ‘teman’ atau ‘lawan’ di industri perbankan syariah.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan BSI tidak bisa menjadi pemain di industri perbankan syariah sendirian. Maka dari itu, otoritas mendorong munculnya BUS baru.
Sementara itu, bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tengah dalam proses untuk melepaskan atau spin off unit usaha syariah (UUS) miliknya, BTN Syariah. Dalam proses ini, BTN Syariah sudah mengirim mengirim letter of interest (LOI) kepada dua bank syariah, salah satunya kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Menurut Direktur Utama BBTN Nixon L.P. Napitupulu, usai spin off nanti BTN Syariah dapat menjadi BUS terbesar kedua di Indonesia berdasarkan aset. Ia mengatakan proses spin off BTN Syariah ditargetkan rampung pada semester II-2023.
Selain BTN, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga akan melakukan pemisahan UUS. Rencananya bank syariah milik CIMB Niaga akan berdiri pada 2026. https://darsalas.com/