Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten bank BUMN PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau kembali melesat dan menyentuh lagi rekor tertingginya pada perdagangan sesi I Selasa (16/11/2023).
Hingga pukul 12:00 WIB, saham BMRI melonjak 1,92% ke posisi harga Rp 6.625/unit. Saham BMRI kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya (all time high/ATH) pasca pemecahan saham atau stock split di Rp 6.625/unit. Adapun terakhir BMRI mencetak ATH yakni pada perdagangan 12 Januari lalu di Rp 6.575/unit.
Saham BMRI sudah diperdagangkan sebanyak 3.700 kali dengan volume transaksi mencapai 25,06 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 165,1 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 618,33 triliun.
Hingga pukul 12:00 WIB di order bid atau beli, pada harga Rp 6.400/unit, menjadi antrian beli paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 49.008 lot atau sekitar Rp 31,4 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 6.650/unit menjadi antrian jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 29.871 lot atau sekitar Rp 19,9 miliar.
Saham BMRI berhasil rebound di sesi I hari ini, setelah kemarin ditutup terkoreksi. Kinerja keuangan perseroan pada 2023 yang diprediksi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya menjadi penopang saham BMRI pada hari ini.
Sebagai informasi, per November 2023, BMRI kembali melanjutkan kinerja yang positif bahkan melebihi ekspektasi pertumbuhan yang dipasang perseroan.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only per November 2023 telah mencapai 13,65% (year-on-year/yoy) menembus Rp 1.046,05 triliun. Pencapaian kredit ini mendorong pertumbuhan aset BMRI secara bank only ke level Rp 1.628 triliun, atau naik 8,36% (yoy).
Dari sisi pendanaan, BMRI masih mampu mencatat kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,06% (yoy). Meski tumbuh satu digit, kenaikan DPK Bank Mandiri didominasi oleh dana murah yakni giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 10,08% dan 7,21% pada November 2023.
Hal ini menandakan biaya dana Bank Mandiri semakin menurun, yang ditandai oleh kenaikan rasio dana murah (current account saving account/CASA) yang telah menyentuh level 79% secara bank only atau naik 191 basis poin (bp).
Adapun laba bersih BMRI secara bank only pada November 2023 juga tercatat sudah mencapai Rp 45,06 triliun atau naik signifikan 29,45% dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,81 triliun.
Selain itu, sentimen dari tahun politik atau menjelang Pemilu 2024 yang hanya tinggal sebulan lagi juga turut menopang saham-saham perbankan utamanya bank jumbo.
Hal ini karena perputaran uang beredar cenderung meningkat saat menjelang Pemilu, sehingga hal ini dapat menguntungkan perbankan. https://zorozuno.com/