Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan konsumsi listrik pada tahun 2024 mencapai 1.408 kWh per kapita pada tahun 2024. Hal ini naik jika dibandingkan dengan realisasi konsumsi pada tahun 2023 yang mencapai 1.285 kWh per kapita.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan bahwa konsumsi listrik ditargetkan mencapai 1.408 kWh per kapita. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menyiapkan pasokan listrik guna mengantisipasi kenaikan konsumsi masyarakat tersebut.
“Realisasi konsumsi listrik per kapita di tahun 2023 mencapai 1.285 kWh per kapita. Kita targetkan di tahun 2024 itu mencapai 1.408 kWh per kapita. Ini tentu saja kita prediksi dari tren demand dan juga untuk itu kita harus bisa menyiapkan pasokannya. Ini yang perlu kita antisipasi,” ujar Arifin pada Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024, di kutip Selasa (16/1/2024).
Pemerintah juga tengah berupaya untuk mengoptimalisasi transmisi listrik di dalam negeri guna menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit, supaya dapat menurunkan nilai subsidi listrik.
“Pemerintah juga sedang berupaya untuk dapat mengoptimalkan transmisi listrik di dalam negeri sehingga bisa mengefisiensikan operasi-operasi dari pembangkit-pembangkit, dan menghasilkan cost BPP yang lebih murah. Nah tentu saja ini akan bisa memberikan dampak pengurangan terhadap subsidi listrik,” pungkas Arifin.
Sejalan dengan konsumsi yang meningkat, subsidi di sektor energi ikut naik. Kementerian ESDM menetapkan target subsidi energi baik baik Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan kelistrikan pada tahun 2024 ini mencapai Rp 186,9 triliun. Angka itu tentunya lebih tinggi dari realisasi subsidi energi pada tahun 2023 yang mencapai Rp 159,6 triliun.
Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci, bahwa nilai subsidi energi khususnya untuk BBM dan LPG pada tahun 2024 tembus Rp 113,3 triliun, sementara untuk subsidi listrik mencapai Rp 73,6 triliun. https://kamusgakjelas.com/